Sekitar jam 21:00 tadi saya membaca sms dari Pak Solikin yang isinya kenapa Allah cepat memanggil orang sebaik Pak Tihin. HP saya taruh. Sungguh berat untuk membalasnya. Karena bagi saya kematian Pak Tihin yang cepat dan tragis adalah pukulan berat bagi saya. Pak Tihin bukanlah teman seakrab Pak Ari ketika di MANSA bagi saya. Pak Tihin bukanlah teman sepenting Pak Wahid, Pak Solikin, Abah Rofik, Pak Bas, atau Pak Ali ketika di MANSA. Tapi Pak Tihin adalah teman yang kematiannya sangat membantu saya untuk segera bertaubat.
Kematiannya mengingatkan bahwa maut itu sangat dekat dan tidak terduga. Kematiannya memastikan bahwa kematian itu PASTI datang kepada setiap jiwa. Kematiannya mengingatkan bahwa masih banyak dosa yang saya pikul. Kematiannya mengingatkan saya bahwa masih banyak pahala yang saya buang. Kematiannya mengingatkan saya akan murka Allah ta’ala bila mengahadap-Nya dengan penuh dosa. Kematiannya mengingatkan saya akan alam kubur yang saya juga pasti ke sana.
Kita harus menyadari bahwa semua takdir telah ditetapkan sebelumnya. Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” (Al Hadiid, 57:22)
Dalam ayat berikutnya:
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (Al Hadiid, 57:23)
Dari situ saya hanya dapat berdoa:
Ya Allah, Engkaulah Penguasa jiwa ini
Engkaulah yang Maha Mengetahui apa yang aku lakukan
Engkaulah Dzat satu-satunya tempat aku memohon
Sungguh, jiwaku terasa sesak ingat dosa
Jiwaku terasa sempit ingat siksa-Mu
Bergunung dosa yang aku lakukan, Ya Allah
Ampunilah aku
Engkaulah yang Maha Pengampun
Aku tidak layak meminta
Tapi hanya Engkaulah tempat aku meminta
Ampunilah dosaku
Wafatkanlah aku secara khusnul khotimah
Jagalah seluruh keluargaku
Bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus
Jauhkanlah kami dari neraka-Mu
Hindarkanlah kmai dari semua adzab-Mu yang pedih
Allahumma inni as-alukal jannah wa a’udzubika minan-naarKedungmaling, 25 April 2009. 00:10.