Umi Kulsum pun Menangis
Ketika saya diserahi menunggu ujian semester satu yang saya lakukan, berubah menjadi sosok yang ditakuti siswa yang mau contekan. Tidak ada toleransi walaupun siswa itu dekat dengat saya. Sebelum soal saya bagi saya bilang, "Kalau ada yang ketahuan mencontek maka lembar jawaban langsung saya sobek." Pada hari sabtu (10/1) kemarin saya menunggu ruang 3 yang isinya adalah sebagian anak X B dan X C serta anak XII IPA. Di sana saya menyita puluhan kartu peserta ujian yang digunakan contekan, gelang karet yang dipakai oleh Saiful (X C), serta merobek tiga lembar jawaban siswa karena ketahuan mencontek.
Salah satu yang saya robek adalah lembar jawaban milik Umi Kulsum karena ketahuan ngasih jawaban kepada Nina (X C) yang duduk di depannya. Tanpa saya duga ternyata dia menangis. Yah, ndak apa-apa. Ini untuk pelajaran supaya siswa terbiasatidak mencontek. Hitung-hitung ini terakhir saya menunggu ujian di MAN 1 Kota mojokerto. Padahal ketika memajang wajah seram saya juga pengin ketawa. Kalau pas gitu biasanya saya pergi keluar untuk tersenyum sedikit, lalu masuk lagi dengan wajah tegas. Heh..heh....
Posting Komentar